Kamis, 19 Januari 2017

Bab 5 - Visualisasi Diagram Perubahan Harga BBM

Memenuhi Tugas Softskill (Desain Permodelan Grafik) semester 5 tahun ajaran (2016/2017)

Pembahasan :  Visualisasi Diagram Perubahan Harga BBM

Mata kuliah : Desain Permodelan Grafik



BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada buku ini menyajikan informasi atau memberikan tuntunan kepada pembaca untuk mengetahui apa yang disampaikan didalam buku tersebut.Sebuah buku panduan dikatakan berhasil apabila panduan yang disampaikan didalam buku tersebut dapat dipahami dan diterapkan dengan baik oleh pembacanya.Buku visual “Visualisasi Diagram Perubahan Harga BBM” ini dimaksudkan untuk memberikan data kepada pembaca untuk mengetahui Perubahan Harga BBM dari tahun 2004-2014.Peran visualisasi diagram disini sebagai media perantara informasi yang terdapat dalam buku agar disampaikan ke pembaca.
Visualisasi adalah rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Contoh dari hal ini meliputi lukisan di dinding-dinding gua dari manusia purba, bentuk huruf hiroglip Mesir, sistem geometri Yunani, dan teknik pelukisan dari Leonardo da Vinci untuk tujuan rekayasa dan ilmiah, dll.
Pada saat ini visualisasi telah berkembang dan banyak dipakai untuk keperluan ilmu pengetahuan, rekayasa, visualisasi disain produk, pendidikan,

multimedia interaktif, kedokteran, dll. Pemakaian dari grafika komputer merupakan perkembangan penting dalam dunia visualisasi, setelah ditemukannya teknik garis perspektif pada zaman Renaissance. Perkembangan bidang animasi juga telah membantu banyak dalam bidang visualisasi yang lebih kompleks dan canggih.
Dalam memvisualisasikan perubahan Harga BBM didalam buku ini menggunakan 3 diagram yaitu diagram Sankey,diagram Stepped dan diagram Scatter.Diagram Sankey adalah jenis dari diagram alir , dimana lebar panah ditampilkan secara proporsional dengan kuantitas aliran. Diagram Sankey biasanya digunakan untuk memvisualisasikan energi atau bahan atau biaya transfer antar proses .Stepped area chart juga merupakan variasi dari daerah grafik dimana setiap titik data dari rangkaian terhubung dengan garis vertikal dan horizontal untuk membentuk perkembangan langkah kemajuan. Jenis daerah visualisasi berguna ketika anda ingin menyoroti kenaikan atau penurunan nilai dari waktu ke waktu.
Diagram scatter adalah alat untuk menganalisis hubungan antara dua variabel. Satu variabel diplot pada sumbu horizontal dan yang lainnya diplot pada sumbu vertikal.Dari ketiga diagram tersebut penulis meyimpulkan bahwa diagram scatter paling mudah untuk menvisualisasikan informasi perubahan harga BBM dari tahun 2004 sampai 2014 karena diagram stepped dapat melihat perubahan harga BBM dengan jelas yang setiap garis terhubung dengan semua titik – titik (Harga) sampai tahun yang ditentukan.








DAFTAR PUSTAKA

1.Sora N,2014.Pengertian Diagram Dan Jenis-jenisnya Beserta Contohnya
http://www.pengertianku.net/2014/10/pengertian-diagram-dan-jenis-jenisnya-beserta-contohnya.html (Diakses tanggal 29 Desember 2016)
2.Admin Padamu,2016.Penyajian Data Dalam Diagram Dan Contohnya
http://padamu.net/data-dalam-diagram (Diakses tanggal 29 Desember 2016)
3.Mafia,2014.Cara Penyajian Data dalam bentuk Diagram
http://mafia.mafiaol.com/2014/05/cara-penyajian-data-dalam-bentuk-diagram.html (Diakses tanggal 29 Desember 2016)
4.Sankey Diagram
https://en.wikipedia.org/wiki/Sankey_diagram (Diakses tanggal 2 Januari 2017)

5.Scatter Diagram
https://en.wikipedia.org/wiki/Scatter_plot (Diakses tanggal 2 Januari 2017)
6.Diagram
https://id.wikipedia.org/wiki/Diagram (Diakses tanggal 2 Januari 2017)
7.http://demos.telerik.com/kendo-ui/area-charts/step-area (Diakses tanggal 2 Januari 2017)
8.https://developers.google.com/chart/interactive/docs/gallery/sankey (Diakses tanggal 5 Januari 2017)
9.https://developers.google.com/chart/interactive/docs/gallery/scatterchart (Diakses tanggal 5 Januari 2017)
10.https://developers.google.com/chart/interactive/docs/gallery/steppedareachart (Diakses tanggal 5 Januari 2017)
11.Ayuwulandari,2015.Kelebihan dan Kekurangan Microsoft visio dan Edraw Max
http://ayuwulandari.blog.st3telkom.ac.id/2015/11/17/kelebihan-dan-kekurangan-microsoft-visio-dan-edraw-max/ (Diakses tanggal 5 Januari 2017)
12.Sankey Diagram
http://www.cyberphysics.co.uk/general_pages/sankey/sankey.htm (Diakses tanggal 5 Januari 2017)
13.Sankey Diagram
http://www.sankey-diagrams.com/ (Diakses tanggal 5 Januari 2017)
14.Faishal Mukhlish,2014.Diagram Scatter
http://faishal-mukhlish.blogspot.co.id/2014/06/diagram-scatter.html (Diakses tanggal 5 Januari 2017)

15.Diagram Scatter
http://www.thecourse-pm.com/Library/ScatterDiagrams.htm#History (Diakses tanggal 5 Januari 2017)
16.http://matplotlib.org/examples/api/sankey_demo_basics.html (Diakses tanggal 5 Januari 2017)
17.https://www.edrawsoft.com/EDrawMax.php (Diakses tanggal 11 Januari 2017)
18.https://developer.mozilla.org/id/docs/Web/HTML (Diakses tanggal 11 Januari 2017)
19.Moch Zen.S Hadi. Diagram Scatter
http://zenhadi.lecturer.pens.ac.id/kuliah/ManajemenIndustri/Materi7Seventools.pdf (Diakses tanggal 11 Januari 2017)
20.http://ceisarnova.blog.st3telkom.ac.id/ (Diakses tanggal 11 Januari 2017)
21.Richardi,2015.Tentang Microsoft Visio dan Edraw Max
      http://richardi.blog.st3telkom.ac.id/2015/11/17/104/ (Diakses tanggal 11 Januari 2017)

Bab 4 - Visualisasi Diagram Perubahan Harga BBM

Memenuhi Tugas Softskill (Desain Permodelan Grafik) semester 5 tahun ajaran (2016/2017)

Pembahasan :  Visualisasi Diagram Perubahan Harga BBM

Mata kuliah : Desain Permodelan Grafik



BAB 4
CONTOH KASUS

Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia ditetapkan oleh pemerintah, yang mensubsidi dan mengatur penjualan bahan bakar bensinsolar (diesel), dan Minyak Tanah secara eceran melalui Pertamina. Bahan Bakar Minyaksebagai komoditas penting yang digunakan hampir setiap orang, harganya dapat memengaruhi kinerja ekonomi indonesia Oleh karena itu penetapan harga bahan bakar minyak sangat penting. Harga bahan bakar minyak juga menjadi penentu bagi "besar kecilnya" defisit anggaran.
Tetapi harga bahan bakar minyak pada sisi yang lain dapat membebani rakyat miskin, apabila penetapannya tergolong tinggi. Tak
jarang penetapan harga bahan bakar minyak selalu diikuti kenaikan harga-
harga bahan lainnya, walaupun tidak ada komando bagi kenaikannya sebagaimana kenaikan harga bahan bakar minyak.
Pada contoh kasus ini kenaikan harga BBM terutama pada Premium . Dibawah ini adalah tabel perubahan harga dari tahun 2004 – 2014.



Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa harga bahan bakar mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun. Dari tabel di atas data akan disajikan menggunakan 3 buah diagram yaitu sankey, stepped dan scatter.


4.1 Penyajian Data Diagram Sankey



Contoh kasus yang digambar pada Sankey Diagram. Terdapat dua kolom. Di kolom kiri adalah kolom Tahun, dan kolom kanan adalah kolom Harga. Pada kolom Tahun terdapat 10 kolom. Dan kolom harga juga sebenarnya 10 kolom. Namun Sankey membuatnya menjadi satu kolom jika datanya bernilai sama. Yaitu kolom harga 4500 terdapat 5 kolom tahun dengan harga BBM yang sama pada tahun tersebut. Begitupula pada harga 5500 terdapat 2 Tahun yang sama harga BBMnya. Dan sisanya dengan data harga yang berbeda di tahun 2008, 2013, 2014. Sankey mengurutkan data dari yang terendah hingga tertinggi (ascending sort).

4.2 Penyajian Data Stepped Area Chart



Berdasarkan dari tabel perubahan harga bahan bakar (permium) kita akan membuat diagram Stepped. Pada gambar di atas terdapat sumbu x mewakili range tahun di mulai dari 2007 hingga 2014. Pada sumbu Y terdapat range harga bensin di mulai dari 900 hingga 9000 berdasarkan tabel di atas.
Pada diagram stepped di atas terdiri dari 10 data yang mewakili kordinat harga dan tahun pada sumbu y dan x. Dari diagram di atas kita apat ketahui bahwa harga bensi pada tahun 2007 adalah sebesar 5500 dan mengalami kenaikan pada tahun 2008 sebesar 6000. Namu dari tahun 2009 hingga 2012 harga bahan bakar premium mengalami kestabila harga dimana harga tetap bertahan pada angka 4500. Pada tahun 2013 harga bahan bakar kembali naik ke angka 6500. Pada tahun berikutnya bahan bakar kembali mengalami kenaikkan sebesar 8500.


Dari diagram di atas dapat kita simpulkan bahwa harga bahan bakar bensi (premium) mengalami kenaikan, penurunan serta mengalami kestabilan harga pada pertengahan tahun selama 4 tahun. Kenaikkan harga bahan bakar di sebabkan oleh pemerintah mengurangi angggaran untuk bahan bakar bersubsidi hal ini sontak membuat banyak perubahan dimana semua harga pokok mengalami kenaikan pasca kenaikan harga bahan bakar subsidi.
Pada pertengahan tahun harga bahan bakar mengalami penurunan dan stabil di angka 4500 selama 4 tahun namun hal ini tidak menurunkan harga bahan pokok dan lainnya seperti naiknya harga bahan bakar diiringi oleh kenaikan harga bahan pokok tetapi justru kembali turunnya harga bahan bakar tidak membuat turunnnya kembali harga bahan pokok. Sehingga kenaikan harga bahan bakar memiliki efek yang besar untuk semua kalangan dimana banyak sekali orang memilih bensi bersubsisdi di bandingkan bensin non subsidi yang harga jauh lebih mahal. Jadi dapat di simpulkan bahwa kenaikan harga bahan bakar akan diikuti oleh kenaikan harga bahan pokok sedangkan penurunan harga bahan bakar tidak kembali menurunkan harga bahan pokok.


4.3 Penyajian Data Diagram Scatter


Dari tabel di atas kita akan menyajikan data menggunakan diagram scatter. Diagram scatter adalah alat untuk menganalisis hubungan antara dua variabel. Satu variabel diplot pada sumbu horizontal dan yang lainnya diplot pada sumbu vertikal. Ketika diagram scatter menunjukkan adanya hubungan, hal ini belum tentu menunjukkan antara kedua variabel tersebut memiliki hubungan sebab akibat.
Scatter diagram di atas sumbu x terdapat range tahun yaitu berisi tahun tahun perubahan harga bensin. Pada sumbu Y mewakili range harga bensin di mulai dengan 900 hingga 9000 bedasarkan tabel diatas.
Pada diagram stepped di atas terdiri dari 10 data yang mewakili kordinat harga dan tahun pada sumbu y dan x. Dari diagram di atas kita apat ketahui bahwa harga bensi pada tahun 2007 adalah sebesar 5500 dan mengalami kenaikan pada tahun 2008 sebesar 6000. Namu dari tahun 2009 hingga 2012 harga bahan bakar premium mengalami kestabila harga dimana harga tetap bertahan pada angka 4500. Pada tahun 2013 harga bahan bakar kembali naik ke angka 6500. Pada tahun berikutnya bahan bakar kembali mengalami kenaikkan sebesar 8500.
Perbedaan dari stepped area chart dengan diagram scatter adalah scatter tidak memiliki penghubung antara titik kordinat sedangkan diagram stepped memili penghubung antara titik koordinat berupa siku siku sehingga menyerupai anak tangga yang naik ke atas turun ke bawah.

Bab 3 - Visualisasi Diagram Perubahan Harga BBM

Memenuhi Tugas Softskill (Desain Permodelan Grafik) semester 5 tahun ajaran (2016/2017)

Pembahasan :  Visualisasi Diagram Perubahan Harga BBM

Mata kuliah : Desain Permodelan Grafik




BAB III

PENERAPAN DIAGRAM PADA PERANGKAT LUNAK


3.1 Edraw Max



Edraw Max dalah software diagram yang dapat membantu anda membuat bagan organisasi, presentase bisnis,diagram jaringan, rencana pembangunan, peta pikiran, ilmu ilustrasi, desain fashion, UMLdiagram,

workflow, struktur Program, diagram desain web, dan masih banyak lagi yang lainnya yang berhubungan dengan diagram. Dengan software ini anda
akan lebih mudah membuatberbagai macam diagram apa saja dengan menggunakan template, struktur dan bentuk serta alat – alat menggambar lainnya dan anda dapat mengekspornya ke format lainnya seperti PDF, Word, Excel, file PowerPoint, SVG atau EPS. Dan software ini sudah mendukung semua jenis Operating System yang digunakan..
Kelebihan
1.Dapat membantu anda membuat rancangan jaringan, warnet, labkom, rumah, sekolah, maupun di kantor
2. Dapat digunakan untuk menyusun flowchart
3. Dapat digunakan untuk merancang busana
4.Tampilan yang mudah digunakan dan interaktif
Kekurangan
1.Software ini hanya cocok sebagai media yang ditampilkan (presentasi) dalam bentuk softcopy
2.Apabila anda menginginkan dalam bentuk hardcopy perlu memperhitungkan ukuran kertas yang akan digunakan serta hasil cetak nantinya dapat terbaca dengan baik atau tidak.
3.1.1 Penerapan Stepped Area Chart




Stepped adalah diagram yang menggambarkan setiap perubahan dalam bentuk garis yang naik turun. Gambar diatas merupakan menu menu untuk mengedit Stepped Area Chart, pada menu ini kita dapat merubah warna, mengubah fotmat data, link dll. Langkah pertama untuk membuat stepped chart adalah dengan memilih template diagram scatter yang sudah tersedia pada aplikasi ini.



Setelah mengklilk template yang tersedia untuk membuat stepped chart maka tampilannya akan seperti gambar di atas. Pada bentuk default dari stepped area chart terdiri dari sumbu x dan sumbu y. Terdapat 16 data yang dibagi menjadi 2 buah bagian.
Selanjutnya adalah menentukan nilai dan data pada koorinat. Jika koordinat berubah maka dengan otomatis posisi titik akan berpindah dengan sendirinya.
3.1.2 Penerapan Diaram Scatter


Gambar diatas merupakan menu – menu untuk mengedit diagram scatter pada Edraw Max. Pada menu ini kita dapat merubah warna, mengubah fotmat data, link dll. Langkah pertama untuk membuat diagram scatter adalah dengan memilih template diagram scatter yang sudah tersedia pada aplikasi ini.


Pada aplikasi kita dapat membuat berbagai macam diagram dan chart, Salah satunya adalah diagram scatter. Setelah kita mengklik temlate untuk membuat diagram scatter maka akan muncul tampilan seperti gambar di atas.
Pada diagram scatter terdapat sumbu x dan sumbu y dan terdapat 10 buah data yang nantinya akan menjadi titik posisi dimana nilai berada. Pertama masukkan dahulu nilai pada sumbu x dan diikut dengan memasukkan nilai pada sumbu y. Jika sudah memasukkan nilai dari masing masing sumbu selanjutnya adalah memasukkan data 1 hingga data 10. Pada saat data dimasukkan maka posisi dari titik akan berpindah sesuai dengan kordinat yang di masukkan. Lakukan pengaturan titik kordinat dengan cara memasukkan x axis dan y axis sesuai dengan nilainya. Setelah itu baru kita akan memberikan keterangan dari kordnat tersebut dengan cara merubah data 1 menjadi keterangan yang di miliki oleh kordinat tersebut.


3.2 Python
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna dengan filosofi perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode.Python diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang sangat jelas dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta komprehensif.
Python mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak dibatasi; pada pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan pemrograman fungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah sebagai bahasa pemograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya, python umumnya digunakan sebagaii bahasa skrip meski pada praktiknya penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang umumnya tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.


Saat ini kode python dapat dijalankan di berbagai platform sistem operasi, beberapa di antaranya adalah:

Beberapa fitur yang dimiliki Python adalah:
  • memiliki kepustakaan yang luas; dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul 'siap pakai' untuk berbagai keperluan.
  • memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
  • memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.
  • berorientasi objek.
  • memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti java)
  • modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.
  • memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada bahasa pemrograman Java, python memiliki fasilitas pengaturan penggunaan ingatan komputer sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.
  • memiliki banyak faslitas pendukung sehingga mudah dalam pengoprasiannya.

3.2.1 Penerapan Diagram Sankey

"""
================
The Sankey class
================

Demonstrate the Sankey class by producing three basic diagrams.
"""
import numpy as np
import matplotlib.pyplot as plt

from matplotlib.sankey import Sankey


# Example 1 -- Mostly defaults
# This demonstrates how to create a simple diagram by implicitly calling the
# Sankey.add() method and by appending finish() to the call to the class.
Sankey(flows=[0.25, 0.15, 0.60, -0.20, -0.15, -0.05, -0.50, -0.10],
labels=['', '', '', 'First', 'Second', 'Third', 'Fourth', 'Fifth'],
orientations=[-1, 1, 0, 1, 1, 1, 0, -1]).finish()
plt.title("The default settings produce a diagram like this.")
# Notice:
# 1. Axes weren't provided when Sankey() was instantiated, so they were
# created automatically.
# 2. The scale argument wasn't necessary since the data was already
# normalized.
# 3. By default, the lengths of the paths are justified.


# Example 2
# This demonstrates:
# 1. Setting one path longer than the others
# 2. Placing a label in the middle of the diagram
# 3. Using the scale argument to normalize the flows
# 4. Implicitly passing keyword arguments to PathPatch()
# 5. Changing the angle of the arrow heads
# 6. Changing the offset between the tips of the paths and their labels
# 7. Formatting the numbers in the path labels and the associated unit
# 8. Changing the appearance of the patch and the labels after the figure is
# created
fig = plt.figure()
ax = fig.add_subplot(1, 1, 1, xticks=[], yticks=[],
title="Flow Diagram of a Widget")
sankey = Sankey(ax=ax, scale=0.01, offset=0.2, head_angle=180,
format='%.0f', unit='%')
sankey.add(flows=[25, 0, 60, -10, -20, -5, -15, -10, -40],
labels=['', '', '', 'First', 'Second', 'Third', 'Fourth',
'Fifth', 'Hurray!'],
orientations=[-1, 1, 0, 1, 1, 1, -1, -1, 0],
pathlengths=[0.25, 0.25, 0.25, 0.25, 0.25, 0.6, 0.25, 0.25,
0.25],
patchlabel="Widget\nA") # Arguments to matplotlib.patches.PathPatch()
diagrams = sankey.finish()
diagrams[0].texts[-1].set_color('r')
diagrams[0].text.set_fontweight('bold')
# Notice:
# 1. Since the sum of the flows is nonzero, the width of the trunk isn't
# uniform. If verbose.level is helpful (in matplotlibrc), a message is
# given in the terminal window.
# 2. The second flow doesn't appear because its value is zero. Again, if
# verbose.level is helpful, a message is given in the terminal window.

# Example 3
# This demonstrates:
# 1. Connecting two systems
# 2. Turning off the labels of the quantities
# 3. Adding a legend
fig = plt.figure()
ax = fig.add_subplot(1, 1, 1, xticks=[], yticks=[], title="Two Systems")
flows = [0.25, 0.15, 0.60, -0.10, -0.05, -0.25, -0.15, -0.10, -0.35]
sankey = Sankey(ax=ax, unit=None)
sankey.add(flows=flows, label='one',
orientations=[-1, 1, 0, 1, 1, 1, -1, -1, 0])
sankey.add(flows=[-0.25, 0.15, 0.1], label='two',
orientations=[-1, -1, -1], prior=0, connect=(0, 0))
diagrams = sankey.finish()
diagrams[-1].patch.set_hatch('/')
plt.legend(loc='best')
# Notice that only one connection is specified, but the systems form a
# circuit since: (1) the lengths of the paths are justified and (2) the
# orientation and ordering of the flows is mirrored.



plt.show()






3.2.2 Penerapan Diagram Stepped

Line and Stepped Plots

import plotly.plotly as py
import plotly.graph_objs as go


# Create random data with numpy
import numpy as np

N = 100
random_x = np.linspace(0, 1, N)
random_y0 = np.random.randn(N)+5
random_y1 = np.random.randn(N)
random_y2 = np.random.randn(N)-5

# Create traces
trace0 = go.Scatter(
    x = random_x,
    y = random_y0,
    mode = 'markers',
    name = 'markers'
)
trace1 = go.Scatter(
    x = random_x,
    y = random_y1,
    mode = 'lines+markers',
    name = 'lines+markers'
)

trace2 = go.Scatter(
    x = random_x,
    y = random_y2,
    mode = 'lines',
    name = 'lines'
)


data = [trace0, trace1, trace2]
py.iplot(data, filename='scatter-mode')
import numpy as np
from numpy import ma
import matplotlib.pyplot as plt

x = np.arange(1, 7, 0.4)
y0 = np.sin(x)
y = y0.copy() + 2.5

plt.step(x, y, label='pre (default)')

y -= 0.5
plt.step(x, y, where='mid', label='mid')

y -= 0.5
plt.step(x, y, where='post', label='post')

y = ma.masked_where((y0 > -0.15) & (y0 < 0.15), y - 0.5)
plt.step(x, y, label='masked (pre)')

plt.legend()

plt.xlim(0, 7)
plt.ylim(-0.5, 4)

plt.show()import numpy as np
from numpy import ma

import matplotlib.pyplot as plt

x = np.arange(1, 7, 0.4)
y0 = np.sin(x)
y = y0.copy() + 2.5

plt.step(x, y, label='pre (default)')

y -= 0.5
plt.step(x, y, where='mid', label='mid')

y -= 0.5
plt.step(x, y, where='post', label='post')

y = ma.masked_where((y0 > -0.15) & (y0 < 0.15), y - 0.5)
plt.step(x, y, label='masked (pre)')

plt.legend()

plt.xlim(0, 7)
plt.ylim(-0.5, 4)

plt.show()




3.2.3 Penerapan Diagram Scatter

Simple Scatter Plot


import plotly.plotly as py
import plotly.graph_objs as go

# Create random data with numpy
import numpy as np

N = 1000
random_x = np.random.randn(N)
random_y = np.random.randn(N)



# Create a trace
trace = go.Scatter(
    x = random_x,
    y = random_y,
    mode = 'markers'
)

data = [trace]

# Plot and embed in ipython notebook!
py.iplot(data, filename='basic-scatter')

# or plot with: plot_url = py.plot(data, filename='basic-line')




3.3 HTML dan JS (JavaScript)
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web.
HTML 7saat ini merupakan standar Internet yang dide#nisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian #sika energi tinggi di Jenewa).
JavaScript adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT. JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript. Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya


berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript. JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX. JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX.

3.3.1 Penerapan Diagram Sankey
<html>
<head>
<script type="text/javascript" src="https://www.gstatic.com/charts/loader.js"></script>
<script type="text/javascript">
google.charts.load('current', {'packages':['sankey']});
google.charts.setOnLoadCallback(drawChart);

function drawChart() {

var data = new google.visualization.DataTable();
data.addColumn('string', 'From');
data.addColumn('string', 'To');
data.addColumn('number', 'Weight');
data.addRows([
[ 'A', 'X', 5 ],
[ 'A', 'Y', 7 ],

[ 'A', 'Z', 6 ],
[ 'B', 'X', 2 ],
[ 'B', 'Y', 9 ],
[ 'B', 'Z', 4 ]
]);
// Sets chart options.
var options = {
width: 600,
};
// Instantiates and draws our chart, passing in some options.
var chart = new google.visualization.Sankey(document.getElementById('sankey_basic'));
chart.draw(data, options);
}
</script>
</head>
<body>
<div id="sankey_basic" style="width: 900px; height: 300px;"></div>
</body>
</html>


        3.3.2 Penerapan Diagram Stepped
<html>
<head>
<script type="text/javascript" src="https://www.gstatic.com/charts/loader.js"></script>
<script type="text/javascript">
google.charts.load('current', {'packages':['corechart']});
google.charts.setOnLoadCallback(drawChart);
function drawChart() {

var data = google.visualization.arrayToDataTable([
['Director (Year)', 'Rotten Tomatoes', 'IMDB'],
['Alfred Hitchcock (1935)', 8.4,7.9],
['Ralph Thomas (1959)',6.9,6.5],

['Don Sharp (1978)',6.5,6.4],
['James Hawes (2008)',4.4, 6.2]
]);
var options = {
title: 'The decline of \'The 39 Steps\'',
vAxis: {title: 'Accumulated Rating'},
isStacked: true
};
var chart = new google.visualization.SteppedAreaChart(document.getElementById('chart_div'));
chart.draw(data, options);
}
</script>
</head>
<body>
<div id="chart_div" style="width: 900px; height: 500px;"></div>
</body>
</html>



3.3.3 Penerapan Diagram Scatter
<html>
<head>
<script type="text/javascript" src="https://www.gstatic.com/charts/loader.js"></script>
<script type="text/javascript">
google.charts.load('current', {'packages':['corechart']});
google.charts.setOnLoadCallback(drawChart);
function drawChart() {
var data = google.visualization.arrayToDataTable([
['Age', 'Weight'],
[ 8,12],
[ 4,5.5],
[ 11,14],


[ 4,5],
[ 3,3.5],
[ 6.5,7]
]);
var options = {
title: 'Age vs. Weight comparison',
hAxis: {title: 'Age', minValue: 0, maxValue: 15},
vAxis: {title: 'Weight', minValue: 0, maxValue: 15},
legend: 'none'
};
var chart = new google.visualization.ScatterChart(document.getElementById('chart_div'));
chart.draw(data, options);
}
</script>
</head>
<body>
<div id="chart_div" style="width: 900px; height: 500px;"></div>
</body>
</html>