Kamis, 19 Januari 2017

Bab 3 - Visualisasi Diagram Perubahan Harga BBM

Memenuhi Tugas Softskill (Desain Permodelan Grafik) semester 5 tahun ajaran (2016/2017)

Pembahasan :  Visualisasi Diagram Perubahan Harga BBM

Mata kuliah : Desain Permodelan Grafik




BAB III

PENERAPAN DIAGRAM PADA PERANGKAT LUNAK


3.1 Edraw Max



Edraw Max dalah software diagram yang dapat membantu anda membuat bagan organisasi, presentase bisnis,diagram jaringan, rencana pembangunan, peta pikiran, ilmu ilustrasi, desain fashion, UMLdiagram,

workflow, struktur Program, diagram desain web, dan masih banyak lagi yang lainnya yang berhubungan dengan diagram. Dengan software ini anda
akan lebih mudah membuatberbagai macam diagram apa saja dengan menggunakan template, struktur dan bentuk serta alat – alat menggambar lainnya dan anda dapat mengekspornya ke format lainnya seperti PDF, Word, Excel, file PowerPoint, SVG atau EPS. Dan software ini sudah mendukung semua jenis Operating System yang digunakan..
Kelebihan
1.Dapat membantu anda membuat rancangan jaringan, warnet, labkom, rumah, sekolah, maupun di kantor
2. Dapat digunakan untuk menyusun flowchart
3. Dapat digunakan untuk merancang busana
4.Tampilan yang mudah digunakan dan interaktif
Kekurangan
1.Software ini hanya cocok sebagai media yang ditampilkan (presentasi) dalam bentuk softcopy
2.Apabila anda menginginkan dalam bentuk hardcopy perlu memperhitungkan ukuran kertas yang akan digunakan serta hasil cetak nantinya dapat terbaca dengan baik atau tidak.
3.1.1 Penerapan Stepped Area Chart




Stepped adalah diagram yang menggambarkan setiap perubahan dalam bentuk garis yang naik turun. Gambar diatas merupakan menu menu untuk mengedit Stepped Area Chart, pada menu ini kita dapat merubah warna, mengubah fotmat data, link dll. Langkah pertama untuk membuat stepped chart adalah dengan memilih template diagram scatter yang sudah tersedia pada aplikasi ini.



Setelah mengklilk template yang tersedia untuk membuat stepped chart maka tampilannya akan seperti gambar di atas. Pada bentuk default dari stepped area chart terdiri dari sumbu x dan sumbu y. Terdapat 16 data yang dibagi menjadi 2 buah bagian.
Selanjutnya adalah menentukan nilai dan data pada koorinat. Jika koordinat berubah maka dengan otomatis posisi titik akan berpindah dengan sendirinya.
3.1.2 Penerapan Diaram Scatter


Gambar diatas merupakan menu – menu untuk mengedit diagram scatter pada Edraw Max. Pada menu ini kita dapat merubah warna, mengubah fotmat data, link dll. Langkah pertama untuk membuat diagram scatter adalah dengan memilih template diagram scatter yang sudah tersedia pada aplikasi ini.


Pada aplikasi kita dapat membuat berbagai macam diagram dan chart, Salah satunya adalah diagram scatter. Setelah kita mengklik temlate untuk membuat diagram scatter maka akan muncul tampilan seperti gambar di atas.
Pada diagram scatter terdapat sumbu x dan sumbu y dan terdapat 10 buah data yang nantinya akan menjadi titik posisi dimana nilai berada. Pertama masukkan dahulu nilai pada sumbu x dan diikut dengan memasukkan nilai pada sumbu y. Jika sudah memasukkan nilai dari masing masing sumbu selanjutnya adalah memasukkan data 1 hingga data 10. Pada saat data dimasukkan maka posisi dari titik akan berpindah sesuai dengan kordinat yang di masukkan. Lakukan pengaturan titik kordinat dengan cara memasukkan x axis dan y axis sesuai dengan nilainya. Setelah itu baru kita akan memberikan keterangan dari kordnat tersebut dengan cara merubah data 1 menjadi keterangan yang di miliki oleh kordinat tersebut.


3.2 Python
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna dengan filosofi perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode.Python diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang sangat jelas dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta komprehensif.
Python mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak dibatasi; pada pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan pemrograman fungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah sebagai bahasa pemograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya, python umumnya digunakan sebagaii bahasa skrip meski pada praktiknya penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang umumnya tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.


Saat ini kode python dapat dijalankan di berbagai platform sistem operasi, beberapa di antaranya adalah:

Beberapa fitur yang dimiliki Python adalah:
  • memiliki kepustakaan yang luas; dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul 'siap pakai' untuk berbagai keperluan.
  • memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
  • memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.
  • berorientasi objek.
  • memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti java)
  • modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.
  • memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada bahasa pemrograman Java, python memiliki fasilitas pengaturan penggunaan ingatan komputer sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.
  • memiliki banyak faslitas pendukung sehingga mudah dalam pengoprasiannya.

3.2.1 Penerapan Diagram Sankey

"""
================
The Sankey class
================

Demonstrate the Sankey class by producing three basic diagrams.
"""
import numpy as np
import matplotlib.pyplot as plt

from matplotlib.sankey import Sankey


# Example 1 -- Mostly defaults
# This demonstrates how to create a simple diagram by implicitly calling the
# Sankey.add() method and by appending finish() to the call to the class.
Sankey(flows=[0.25, 0.15, 0.60, -0.20, -0.15, -0.05, -0.50, -0.10],
labels=['', '', '', 'First', 'Second', 'Third', 'Fourth', 'Fifth'],
orientations=[-1, 1, 0, 1, 1, 1, 0, -1]).finish()
plt.title("The default settings produce a diagram like this.")
# Notice:
# 1. Axes weren't provided when Sankey() was instantiated, so they were
# created automatically.
# 2. The scale argument wasn't necessary since the data was already
# normalized.
# 3. By default, the lengths of the paths are justified.


# Example 2
# This demonstrates:
# 1. Setting one path longer than the others
# 2. Placing a label in the middle of the diagram
# 3. Using the scale argument to normalize the flows
# 4. Implicitly passing keyword arguments to PathPatch()
# 5. Changing the angle of the arrow heads
# 6. Changing the offset between the tips of the paths and their labels
# 7. Formatting the numbers in the path labels and the associated unit
# 8. Changing the appearance of the patch and the labels after the figure is
# created
fig = plt.figure()
ax = fig.add_subplot(1, 1, 1, xticks=[], yticks=[],
title="Flow Diagram of a Widget")
sankey = Sankey(ax=ax, scale=0.01, offset=0.2, head_angle=180,
format='%.0f', unit='%')
sankey.add(flows=[25, 0, 60, -10, -20, -5, -15, -10, -40],
labels=['', '', '', 'First', 'Second', 'Third', 'Fourth',
'Fifth', 'Hurray!'],
orientations=[-1, 1, 0, 1, 1, 1, -1, -1, 0],
pathlengths=[0.25, 0.25, 0.25, 0.25, 0.25, 0.6, 0.25, 0.25,
0.25],
patchlabel="Widget\nA") # Arguments to matplotlib.patches.PathPatch()
diagrams = sankey.finish()
diagrams[0].texts[-1].set_color('r')
diagrams[0].text.set_fontweight('bold')
# Notice:
# 1. Since the sum of the flows is nonzero, the width of the trunk isn't
# uniform. If verbose.level is helpful (in matplotlibrc), a message is
# given in the terminal window.
# 2. The second flow doesn't appear because its value is zero. Again, if
# verbose.level is helpful, a message is given in the terminal window.

# Example 3
# This demonstrates:
# 1. Connecting two systems
# 2. Turning off the labels of the quantities
# 3. Adding a legend
fig = plt.figure()
ax = fig.add_subplot(1, 1, 1, xticks=[], yticks=[], title="Two Systems")
flows = [0.25, 0.15, 0.60, -0.10, -0.05, -0.25, -0.15, -0.10, -0.35]
sankey = Sankey(ax=ax, unit=None)
sankey.add(flows=flows, label='one',
orientations=[-1, 1, 0, 1, 1, 1, -1, -1, 0])
sankey.add(flows=[-0.25, 0.15, 0.1], label='two',
orientations=[-1, -1, -1], prior=0, connect=(0, 0))
diagrams = sankey.finish()
diagrams[-1].patch.set_hatch('/')
plt.legend(loc='best')
# Notice that only one connection is specified, but the systems form a
# circuit since: (1) the lengths of the paths are justified and (2) the
# orientation and ordering of the flows is mirrored.



plt.show()






3.2.2 Penerapan Diagram Stepped

Line and Stepped Plots

import plotly.plotly as py
import plotly.graph_objs as go


# Create random data with numpy
import numpy as np

N = 100
random_x = np.linspace(0, 1, N)
random_y0 = np.random.randn(N)+5
random_y1 = np.random.randn(N)
random_y2 = np.random.randn(N)-5

# Create traces
trace0 = go.Scatter(
    x = random_x,
    y = random_y0,
    mode = 'markers',
    name = 'markers'
)
trace1 = go.Scatter(
    x = random_x,
    y = random_y1,
    mode = 'lines+markers',
    name = 'lines+markers'
)

trace2 = go.Scatter(
    x = random_x,
    y = random_y2,
    mode = 'lines',
    name = 'lines'
)


data = [trace0, trace1, trace2]
py.iplot(data, filename='scatter-mode')
import numpy as np
from numpy import ma
import matplotlib.pyplot as plt

x = np.arange(1, 7, 0.4)
y0 = np.sin(x)
y = y0.copy() + 2.5

plt.step(x, y, label='pre (default)')

y -= 0.5
plt.step(x, y, where='mid', label='mid')

y -= 0.5
plt.step(x, y, where='post', label='post')

y = ma.masked_where((y0 > -0.15) & (y0 < 0.15), y - 0.5)
plt.step(x, y, label='masked (pre)')

plt.legend()

plt.xlim(0, 7)
plt.ylim(-0.5, 4)

plt.show()import numpy as np
from numpy import ma

import matplotlib.pyplot as plt

x = np.arange(1, 7, 0.4)
y0 = np.sin(x)
y = y0.copy() + 2.5

plt.step(x, y, label='pre (default)')

y -= 0.5
plt.step(x, y, where='mid', label='mid')

y -= 0.5
plt.step(x, y, where='post', label='post')

y = ma.masked_where((y0 > -0.15) & (y0 < 0.15), y - 0.5)
plt.step(x, y, label='masked (pre)')

plt.legend()

plt.xlim(0, 7)
plt.ylim(-0.5, 4)

plt.show()




3.2.3 Penerapan Diagram Scatter

Simple Scatter Plot


import plotly.plotly as py
import plotly.graph_objs as go

# Create random data with numpy
import numpy as np

N = 1000
random_x = np.random.randn(N)
random_y = np.random.randn(N)



# Create a trace
trace = go.Scatter(
    x = random_x,
    y = random_y,
    mode = 'markers'
)

data = [trace]

# Plot and embed in ipython notebook!
py.iplot(data, filename='basic-scatter')

# or plot with: plot_url = py.plot(data, filename='basic-line')




3.3 HTML dan JS (JavaScript)
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web.
HTML 7saat ini merupakan standar Internet yang dide#nisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian #sika energi tinggi di Jenewa).
JavaScript adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT. JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript. Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya


berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript. JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX. JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX.

3.3.1 Penerapan Diagram Sankey
<html>
<head>
<script type="text/javascript" src="https://www.gstatic.com/charts/loader.js"></script>
<script type="text/javascript">
google.charts.load('current', {'packages':['sankey']});
google.charts.setOnLoadCallback(drawChart);

function drawChart() {

var data = new google.visualization.DataTable();
data.addColumn('string', 'From');
data.addColumn('string', 'To');
data.addColumn('number', 'Weight');
data.addRows([
[ 'A', 'X', 5 ],
[ 'A', 'Y', 7 ],

[ 'A', 'Z', 6 ],
[ 'B', 'X', 2 ],
[ 'B', 'Y', 9 ],
[ 'B', 'Z', 4 ]
]);
// Sets chart options.
var options = {
width: 600,
};
// Instantiates and draws our chart, passing in some options.
var chart = new google.visualization.Sankey(document.getElementById('sankey_basic'));
chart.draw(data, options);
}
</script>
</head>
<body>
<div id="sankey_basic" style="width: 900px; height: 300px;"></div>
</body>
</html>


        3.3.2 Penerapan Diagram Stepped
<html>
<head>
<script type="text/javascript" src="https://www.gstatic.com/charts/loader.js"></script>
<script type="text/javascript">
google.charts.load('current', {'packages':['corechart']});
google.charts.setOnLoadCallback(drawChart);
function drawChart() {

var data = google.visualization.arrayToDataTable([
['Director (Year)', 'Rotten Tomatoes', 'IMDB'],
['Alfred Hitchcock (1935)', 8.4,7.9],
['Ralph Thomas (1959)',6.9,6.5],

['Don Sharp (1978)',6.5,6.4],
['James Hawes (2008)',4.4, 6.2]
]);
var options = {
title: 'The decline of \'The 39 Steps\'',
vAxis: {title: 'Accumulated Rating'},
isStacked: true
};
var chart = new google.visualization.SteppedAreaChart(document.getElementById('chart_div'));
chart.draw(data, options);
}
</script>
</head>
<body>
<div id="chart_div" style="width: 900px; height: 500px;"></div>
</body>
</html>



3.3.3 Penerapan Diagram Scatter
<html>
<head>
<script type="text/javascript" src="https://www.gstatic.com/charts/loader.js"></script>
<script type="text/javascript">
google.charts.load('current', {'packages':['corechart']});
google.charts.setOnLoadCallback(drawChart);
function drawChart() {
var data = google.visualization.arrayToDataTable([
['Age', 'Weight'],
[ 8,12],
[ 4,5.5],
[ 11,14],


[ 4,5],
[ 3,3.5],
[ 6.5,7]
]);
var options = {
title: 'Age vs. Weight comparison',
hAxis: {title: 'Age', minValue: 0, maxValue: 15},
vAxis: {title: 'Weight', minValue: 0, maxValue: 15},
legend: 'none'
};
var chart = new google.visualization.ScatterChart(document.getElementById('chart_div'));
chart.draw(data, options);
}
</script>
</head>
<body>
<div id="chart_div" style="width: 900px; height: 500px;"></div>
</body>
</html>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar